apa aja sih syarat menikah dengan orang Jepang, yuk bahas.

Syarat Menikah dengan Orang Jepang: Proses dan Dokumen yang Perlu Disiapkan

Menikah dengan seseorang dari negara lain, termasuk Jepang, memerlukan proses yang berbeda dibandingkan dengan pernikahan di dalam negeri. Jika kamu berencana menikah dengan orang Jepang, ada beberapa persyaratan administratif, hukum, dan dokumen yang perlu dipersiapkan baik di Indonesia maupun Jepang. Berikut adalah langkah-langkah dan syarat yang perlu kamu pahami:


1. Persyaratan Umum untuk Warga Negara Indonesia

Sebagai warga negara Indonesia yang ingin menikah dengan orang Jepang, kamu harus menyiapkan dokumen-dokumen berikut:

  1. Akta Kelahiran: Dokumen ini diperlukan untuk verifikasi data pribadi.
  2. Kartu Tanda Penduduk (KTP): Bukti identitas resmi sebagai warga negara Indonesia.
  3. Kartu Keluarga (KK): Dokumen keluarga untuk melengkapi administrasi.
  4. Surat Keterangan Belum Menikah (SKBM): Surat ini bisa didapatkan dari kantor kelurahan setempat dan harus dilegalisasi di KUA (bagi yang beragama Islam) atau di catatan sipil (bagi yang non-Muslim).
  5. Paspor yang Masih Berlaku: Paspor diperlukan untuk perjalanan dan pengurusan dokumen di Jepang.
  6. Surat Izin dari Orang Tua (Jika Dibutuhkan): Jika kamu berusia di bawah 21 tahun, surat izin ini diperlukan sesuai undang-undang di Indonesia.

2. Persyaratan untuk Pasangan dari Jepang

Pasanganmu yang merupakan warga negara Jepang juga harus menyiapkan dokumen berikut:

  1. Koseki Tohon (戸籍謄本): Buku keluarga Jepang yang mencatat status pernikahan dan data keluarga. Dokumen ini wajib diperbarui sebelum digunakan untuk pengurusan pernikahan.
  2. Paspor atau Kartu Identitas Jepang: Bukti identitas resmi.
  3. Surat Keterangan Belum Menikah: Pasanganmu harus membuktikan bahwa dia belum menikah atau tidak sedang terikat hubungan pernikahan lain.

3. Prosedur Menikah dengan Orang Jepang di Indonesia

Jika pernikahan dilakukan di Indonesia, kamu harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku di sini:

  1. Pernikahan di KUA atau Catatan Sipil
    • Jika kalian berdua beragama Islam, pernikahan dapat dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA).
    • Jika salah satu atau keduanya non-Muslim, pernikahan dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
  2. Legalisasi Dokumen
    • Dokumen dari pasangan Jepang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah. Setelah itu, dokumen-dokumen ini perlu dilegalisasi di Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

4. Prosedur Menikah di Jepang

Jika kalian memutuskan untuk menikah di Jepang, berikut langkah-langkahnya:

  1. Registrasi Pernikahan di Kantor Walikota atau Pemerintah Daerah Jepang
    • Kamu harus menyerahkan dokumen seperti paspor, SKBM (yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang), dan dokumen pasanganmu.
    • Formulir pendaftaran pernikahan (結婚届 / Kekkon Todoke) harus diisi dan diserahkan.
  2. Melaporkan Pernikahan ke Pemerintah Indonesia
    • Setelah pernikahan di Jepang terdaftar, kamu harus melaporkannya ke Kedutaan Besar Indonesia di Jepang agar pernikahan tersebut juga diakui di Indonesia.
    • Kamu akan mendapatkan Surat Keterangan Pelaporan Perkawinan sebagai bukti legalitas.

5. Pertimbangan Tambahan

  • Konversi Agama (Jika Diperlukan): Jika salah satu dari kalian berbeda agama, ada kemungkinan diminta untuk menyesuaikan keyakinan, tergantung di mana pernikahan dilangsungkan.
  • Visa dan Status Tinggal: Jika kamu berencana tinggal di Jepang setelah menikah, kamu harus mengajukan visa keluarga (spouse visa). Visa ini memungkinkanmu tinggal di Jepang secara legal dan bekerja jika diperlukan.

6. Biaya yang Perlu Dipersiapkan

Proses pernikahan dengan orang Jepang dapat memakan biaya tambahan untuk penerjemahan dokumen, legalisasi, dan pengurusan visa. Oleh karena itu, penting untuk membuat anggaran yang mencakup semua biaya ini.


Kesimpulan

Menikah dengan orang Jepang adalah perjalanan yang membutuhkan persiapan matang, baik secara dokumen maupun budaya. Pastikan kamu dan pasangan saling mendukung dalam menyelesaikan persyaratan hukum dan administrasi. Dengan kerja sama yang baik, proses ini akan menjadi langkah awal yang indah untuk memulai hidup bersama.